Kamis, 24 Februari 2011

Jitu Menghadapi Rengekan Anak

Anak yang merengek berlebihan terkadang membuat para orang tua jengkel. Mereka pun akhirnya terpaksa tunduk dan menyerah pada keinginan sang anak karena tak kuasa mendengar tangisan bahkan tindakannya yang tidak terkontrol lagi.

Tindakan orang tua tersebut ternyata salah dan sebaiknya tidak dibiasakan. Anak yang selalu dipenuhi permintaannya lewat rengekan akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak terkendali.

"Anak yang selalu memaksakan kehendaknya dan mendapatkan apa yang diinginkannya dari orang tua, tidak akan belajar mengendalikan diri dan akan menjadi pribadi yang egois nantinya," ujar pakar psikolog dan play therapist, Dra Mayke Tedjasaputra, M.Si dalam seminar yang diadakan Blue Band di SDN Paseban 07 Pagi, Selasa (28/7/2009).

Memang sedih rasanya jika anak harus menangis hingga berjam-jam atau bahkan menyakiti dirinya sendiri ketika kemauannya tidak dipenuhi oleh orang tua. Tapi jangan sampai orang tua tertipu dengan trik si anak ini.

"Jangan salah, anak kecil itu pintar merayu loh, apalagi jika sudah merengek. Mereka biasanya berhasil menggunakan trik ini, bahkan kuat menangis berjam-jam hingga kemauannya dituruti orang tua," ujar Mayke.

Mayke mengatakan bahwa orang tua sering tertipu dengan muka memelas anak, padahal di balik muka tersebut anak punya maksud lain. Anak sekarang itu lebih pintar dari orang tuanya, jadi orang tua tidak boleh lengah.

"Ketika anak berhasil mendapatkan kemauannya dalam waktu 5 menit merengek, mereka akan menggunakan teknik itu lagi ke depannya. Namun jika teknik 5 menit tidak berhasil pada hari-hari berikutnya, mereka akan memperpanjang rengekannya menjadi 10, 15 atau 30 menit. Dan setiap kali orang tua berhasil ditaklukkan dengan rengekan itu, anak akan selalu berpikir bahwa saya pasti dapat apapun dengan merengek, asal waktunya aja yang diperpanjang," jelas Mayke.

Jika anak pintar merengek, maka orang tua pun harus lebih pintar lagi menangani anak rewel seperti itu. Caranya adalah dengan menerapkan metode mengabaikan rengekan.

"Sebaiknya orang tua mengabaikan rengekan, karena hanya dengan cara itulah anak akan bosan dan capek karena tidak ditanggapi oleh orang tuanya. Namun ketika anak berhenti merengek, orang tua harus memberi pengertian pada anak mengapa mereka melakukan hal itu dan jelaskan cara-cara yang baik untuk mendapatkan keinginannya," ujar Mayke.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar