Kamis, 24 Februari 2011

Ayahku Hebat

Tak bisa dipungkiri bahwa peranan ayah sangat besar dan penting dalam suatu keluarga. Ayah memang bukan yang melahirkan buah hati tercinta, tetapi peranan ayah dalam tugas perkembangan anak sangat dibutuhkan. Tugas ayah selain untuk menafkahi keluarga, ayah juga diharapkan menjadi teman dan guru yang baik untuk anak.
Anak dalam masa perkembangannya membutuhkan segala pengetahuan di segala bidang. Di sinilah peranan ayah sangat penting. Kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh kromosom X- kromosom yang berasal dari ibu. Faktor genetik memang sangat mempengaruhi perkembangan anak, tetapi tugas ayah pula dalam perkembangan otak dan nalar anak.
Dalam membicarakan kecerdasan anak, tak cukup dinyatakan dengan IQ (intelligence quotient). Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang tak memahami masalah ini. Masih banyak pula yang mengaitkan antara kecerdasan dengan IQ, padahal keduanya sama sekali berbeda.
Kecerdasan adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah dan berpikir rasional di dalam lingkungannya. Sedangkan IQ hanyalah nilai yang diperoleh melalui sebuah tes kecerdasan. Jadi, anggapan masyarakat tentang kedua hal ini sangatlah berbeda.
Kekurangan psikologis anak jika tak dibantu seorang ayah dalam perkembangannya akan mudah dijumpai. Kekurangan psikologis ini antara lain anak menjadi orang yang pesimis, tidak punya percaya diri, gangguan psikoseksual, sulit beradaptasi dengan lingkungannya dan sulit mempunyai kepedulian sosialnya.
Memberi contoh kepemimpinan, membuat anak menjadi individu yang disiplin dan mandiri, mengajarkan anak bersosialisasi di lingkungannya dan mengajarkan berpikir rasional- logis adalah salah satu peranan ayah dalam keluarga.
Seorang ayah diharapkan juga untuk tidak memaksa anak melewati batas potensialnya. Hal ini memang banyak terjadi pada masa sekarang. Keseimbangan dalam kegiatan bersama anak sangat diperlukan, misalnya dengan kegiatan indoor-outdoor seperti rekreasi ke alam terbuka.
Kesadaran ayah dalam mendidik janganlah suatu tindakan yang terpaksa. Seorang ayah harus mengetahui apa yang anak perlukan darinya. Pada dasarnya, seorang ayah harus tahu bahwa posisinya itu harus menjadi pembimbing, guru, kawan dan pelindung. Menanamkan moral spiritual pada anak sepatutnya jangan lupa diberikan oleh ayah. Jika ayah tidak memberikan pendidikan moral spiritual, anak menjadi seorang dengan jiwa yang anarkis dan menjadi individu yang melanggar aturan atau norma.
Berikut ini adalah kiat-kiat menjadi ayah yang hebat:
1. Meluangkan waktu yang cukup untuk keluarga
2. Bermain dengan anak
3. Memberikan keteladanan dengan bijaksana
4. Mengakui kesalahan, meminta maaf dan mengucapkan terima kasih kepada anak
5. Menjadi penyemangat dan pendukung anak
6. Menjadi pendengar yang baik jika anak sedang mengutarakan permasalahannya
7. Menghindari tindakan kasar yang merugikan fisik dan psikologi anak
8. Mengajak anak untuk berolah-raga dan tamasya
Anak harus merasa senang dan nyaman didampingi orang tuanya. Anak mempunyai cara belajar yang ia sukai dan hal ini harus diperhatikan bagi orang tua. Situasi belajar yang baik dan efektif harus diciptakan. Dalam hal ini, ayah juga mempunyai peranan penting dalam memotivasi belajar anak dengan baik.
Jika hal ini dapat diterapkan oleh para ayah, maka akan banyak anak-anak Indonesia yang ceria dan bahagia. Oleh karena itu, saya mengajak para orang tua agar saling bekerjasama dalam rangka menciptakan keluarga yang bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar